Hidup ini begitu cepat kawan ….
Gak terasa, kini sudah 3 tahun
aku mendiami pondok pesantren, padahal dahulu AKU sering berontak karena tidak
betah, tapi ajaibnya kenapa bias bertahan sampai 3 tahun sekarang ini. Kalau
dihitung-hitung sudah hampir 50 orang teman lama ku yang gugur belajar di
pesantren ini. “janganlah kau menghina
oranglain, karena segala sesuatu itu mempunyai kelebihann” aku masih ingat
sekali . sebuah syair bijak yang kupelajari pertama kali dipesantren ini. Benar
ya, banyak orang bilang bahwa sesuatu yang pertama kita dapatkan itu lebih lama
terekam dalam memori otak dari pada yang baru-baru terjadi. Pantas saja cinta
pertama itu tak kan terlupakan.
Aku jujur, aku tak pernah
menyesali keterlambatan waktu sekolahku. Kalau boleh beritahu sedikit,
seharusnya tahun ini aku menyelesaikan studiku di bangku SMA, tapi sayang
program dipesantren ini lain. Aku harus merelakan waktuku satu tahun lamanya
untuk memperdalam bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Tapi kuharap ini semua tak
akan sia-sia. Aku tak bias menebak apa yang akan Allah karuniakan lebih
kepadaku. Sungguh aku merasa hebat bias bertahan dipesantren ini. Kami tak
bergantung pada asatidz-nya, mereka hanya membimbing. Mereka mengajarkan kami
hidup mandiri walau kami jauh dari orang tua dan sanak saudara.
Yang aku sesali, dari 4 saudara
sepupuku yang belajar dipesantren, hanya satu yang bertahan . aku dan dia.
Walaupun berbeda sekolah tapi aku bahagia karena aku tidak sendirian. Hanya
keluargaku yang sepenuhnya didikan pesantren, padahal ibu dan ayah dulunya
tidak! Terkadang hati ini iri, bahkan sering mempertanyakan kenapa ini terjadi
? aku tak pernah mengerti apa alasan kedua orangtua menitippkan aku dipesantren
ini. Tapi yang jelas, mereka selalu bilang. “kamu
akan lebih aman”. Tak sengaja aku berkata, “aku kan bukan anak nakal”.. yang harus pake segala diamanin, aku bisa
jaga diri kok diluar”, ibu bilang
“kami lebih tahu apa yang terbaik untuk kamu” sekejap aku terdiam dan
menurut saja .
Semangatku bagai lautan yang
terus pasang surut, kadang betah kadang juga tidak kadang semangat kadang juga
malas, walaupun akhir-akhir ini nyatanya banyakkan malassnya dari pada
semangatnya. Aku bangga sekali dengan pondokku ini, kalau tidak karenanya
mungkin mata hatiku tak kan terbuka, aku bisa lebih menghargai jerih payah
orangtua. Yah mungkin sebagian orang bilang ini biasa. Tapi bagiku ini adalah
sebuah perubahan. Waktu SMP dulu aku biasa saja kalau mendapatkan nilai rapotku
merah, tapi kalu sekarang, nilaiku 80 saja rasanya sedih sekali, menangis.. karena
guruku selalu bilang… “kamu kan bayar SPP
100 % /bulan , berarti ilmu yang diberikan gurumu juga harus 100 %
kau dapatkan”. Jadi, aku berfikir.. rugi donk kalau tidak 100 % aku
dapatkan, bukan perhitungan ! sama sekali tidak .. tapi ini yang dikatakan GG, Give and Get, bukan Take
and Give.. hahahaha
No excuse ! untuk menyia-nyiakan
waktu SMA dengan hal – hal yang tidak bermanfaat, walau disini serba terbatas,
wah jangan ditanya.. banyak yang masih tertinggal .. tapi ingatlah selalu “SEGALA
SESUATU MEMPUNYAI KELEBIHAN DAN KEKURANGAN” SIAPAPUN, KAPANPUN,
DIMANAPUN ^_^
Cepet-cepet bergegas deh, keburu
kehabisan MIMPI ,,…
No comments:
Post a Comment