Orang – orang disekitar kita
sering bilang “Bisa Karena Biasa”, kata-kata ini padahal singkat dan jelas,
tapi banyak orang yang mengabaikannya.
Dan rasa-rasanya aku telah
mendapatkan jawaban yang real dari pernyataan itu, orang – orang bisa menari
bukan karena dari kecil dia terlahir sebagai seorang penari, tapi mungkin saja
sejak kecil dia selalu dibiasakan menari-nari ketika masih manja dulu sama
mamah dan papahnya.
Begitu juga orang yang mengidap
penyakit “kutu buku” bukan ia terlahir sebagai seorang kutu buku, tapi memang
sejak kecil dia telah dibentuk oleh kedua orangtua untuk gemar membaca. Yah
begitulah seterusnya akhirnya menjadi suatu kebiasaan bahkan suatu keahlian.
Apa sih tujuannya ada sekolah ? kenapa sih harus belajar ? kenapa juga
harus ada ulangan harian dan ulangan semester ? gak semua orang suka belajar
tahu !! bnyak kali pertanyaan beserta jawaban yang seperti itu terkadang
kita dengar dari orang di sekitar kita yang mungkin merasa frustasi dengan
belajar.
Dan aku salah satu orang yang pernah jadi korbannya. Frustasi sama
belajar, liat guru aja ogah, ujian bikin otak ngebul .. de el el
Tapi itu dulu , dulu aku yang
masih suka menerapkan sistem SKS kalau besok mau ujian.. dulu yang masih minta
bantuan temen dari sisi kanan dan kiri.. tetapi itu dulu yang masiih aja minta
contekan dari temen lewat SMS, atau mungkin seingatku sesekali naro LKS buat
kebat-kebet cari jawaban di soal ujian. Dan pastinya masih banyak cara
menyontek lainnya. Dan itu semua disebabkan karena kurang persiapan dalam
ujian, kalau gak suka dengan pelajaran gak bisa dijadikan alasan untuk nyontek
, kalo semua pelajaran gak suka, nyontek semua dong nantinya …
Tapi itu terjadi ketika masa-masa SMP dulu..
Tapi sekarang masa SMA di
pesantren almost beda.. beda banget bahkan ..
Ketika ujian, siswa harus bisa
menjawab soal-soal ujian dari 33an mata pelajaran , pelajaran umum dan
pelajaran Agama pastinya.. yang bikin lebih sulit lagi, pelajaran selain umum
itu menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab .. kebayang deh kualahannya ..
jadi kebanyakan dari kita yang menghafal .
Kembali ke “BIsa Karena Biasa”..
setuju .. bahkan setuju banget ..
Aku baru kali ini ngerasain
nikmatnya jadi pelajar , ternyata belajar itu asyik dan menyenangkan ..
kupikir-pikir mungkin sistem pendidikan disini berbeda dengan sekolah diluar
sana. Aku yang demen banget nyontek dulu
sekarang bisa taubat dan ogah kalau minta jawaban mulu dari orang lain..
Aku mulai membiasakan tidak
menyontek sejak 4 tahun lalu, sejak aku menginjakkan kaki di tanah suci ini eh
salah emangnya ini mekah.. maksudku di pondok ini.. aku kenal guru pertamaku
Usth. Jamilah namanya, beliau yang membuka mataku untuk melihat siapa diriku
sendiri? Dengan jumlah pelajaran dipondok ini yang seabreg, belum hapalan kosa
kata tiap harinya… ukh .. hebat deh orang yang mau bertahan dipondok .. (just
my thinking kan aku gak tahu diluar gimana)…
Supaya ujian gak nyontek, aku
selalu menerapkan sistem belajar yang berbeda buatku sendiri.
1. Kalau
gak paham pelajaran, langsung aku Tanya keteman sebelah atau kepada guruku
langsung. Jangan sampai keluar dari mulut ku “I Don’t Care”
2. Selalu
memperhatikan apa yang guru ucapkan, tatap wajahnya dalam-dalam kalau perlu.
Disini ku harus tunjukkan betapa antusiasnya aku kepada sang Guru, yah walaupun
mungkin aku gak suka dengan pelajaran tsb. Gapapa, lakukanlah biar beliau
seneng.
3. Bantu
teman yang kesulitan mencerna pelajaran, dengan begini tanpa mengulang pelajaranpun
kita sudah otomatis mengulangnya, bahkan kalau bisa adik kelas yang bertanya..
bantu juga untuk membantu kesulitannya.. itung-itung mengulang pelajaran tahun
lalu. Jangan masa bodoh, bantu saja walau sedikit.
4. Setiap
ada ulangan, jangan pernah mencoba untuk melihat jawaban teman. Biar nilai 1,5
doang, hasil sendiri itu lebih baik. Tapi jangan diam saja kalau dapat segitu,
ulangan selanjutnya harus lebih baik. Dan berjanjilah untuk memperbaikinya.
Berjanjilah.
5. Lakukan
segala cara untuk bisa paham, dengan menelaah, membaca berulang-ulang,
meringkas, apa saja barang semenit lakukanlah tiap hari.
6. Sebelum
ujian datang, lengkapi buku catatan, isi semua uji kompetensi yang ada di LKS
atau ulang-ulang latihan yang didapatkan dari guru kita, cari semua mufrodat
yang tidak kita mengerti dari kamus taupun dengan bertanya.
7. Jangan
sekedar membaca, tapi pahami dan mengerti, kaitkan dengan apa saja yang ada
disekitar kita.
8. Cari
metode belajar yang kita sukai, dengan berkelompok, sendiri, sambil denger
music atau lainnya. Barang sebentar itu sangat berharga dari pada engga sama
sekali.
9. Tuliskan
target kita dibuku catatan, tarolah foto-foto sang motivator kita.
10.
Dan
terakhir, dekatkanlah diri kepada Allah. Allah yang menciptakan ilmu, Allah
juga yang masukin kedalam otak kita, Allah juga yang bikin kita pinter, Allah
juga yang bikin ilmu kita manfaat. Jangan pernah mengeluh, minta aja sama
Allah. Minta sebanyak-banyaknya. Minta gak perlu malu.
Ujian disini, duduk sendiri.. gak ada kertas apapun diatas
meja… dibawah diatas dimana-mana Cuma alat tulis yang bisa kita bawa kedalam
ruang ujian, gak ada hape juga. sudah terbiasa disini menerapkan sistem “Al I’timadu ‘alan nafsi asasunnajahi” atau
“Bersandar pada diri sendiri itu dasar kesuksesan”. dan sekarang aku paham, kenapa harus ada ujian
? tujuannya simple .. supaya murid mau belajar, setelah itu bagi yang mencapai
hasil maksimal guru memberikannya hadiah berupa nilai dan bahkan beasisiwa,
emangnya gak mau ?? . Sekedar untuk menguji seberapa jauh kita telah menguasai
materi.
Udah cukup, gak sama sekali nyiksa kita kok.
Alhamdulillah, begitu banyak perubahan pada diriku sekarang
, jangan biasakan menyontek ! masa calon pemimpin bangsa ketika sekolah dulu
selalu menyotek ???
Terima kasih pondokku J