buat kamu yang sudah pernah membaca Novelnya A. Fuadi "5 Menara" pasti pernah menemukan kata-kata ini :
"Aku mungkin akan pulang beberapa hari lagi, ini baktiku pada nenek yang masih hidup. Siapa tahu kepulanganku bisa menjadi obat bagi nenekku. Sedangkan Hapalan Qur'an adalah hadiah buat almarhum Bapak & IBuku yang hanya kukenal lewat foto saja". Kutipan kata-kata BASO, salah satu tokoh dalam novel tersebut yang sudah membuatku membuka mata, dan berpikir bahwa aku Masih belum Ikhlas
4 tahun sudah waktu berputar semenjak aku menginjakkan kaki dipondok ini. Kurasa masih menjadi beban yang tak pernah hilang dalam pikiran, aku masih sering membanding-banginkan sekolahku dengan sekolah yang lainnya.
Kalau aku lihat dari kata-kata Baso tadi, mengajarkan arti ke-IKHLASAN-an yang sungguh selama ini aku belum mendapatkannya. Belajar disebuah pondok Istimewa GONTOR dengan kesungguhan dan atas dasar perintah neneknya yang semakin tua. Ketika sudah menemukan sahaba-sahabat yang baik dan care, dengan mudah ia meninggalkan mimpi-mimpinya bersama Sahibul Menara. Demi nenek tercinta, yang menurut kita belum tentu bahagia kalau merawat seorang nenek sendirian. Baso tak membiarkan Mimpinya begitu saja sirna. Ia juga bilang dalam novel ini, bahwa dirumah ia bisa melanjutkan sekolah lagi, Khusus untuk Tahfidz Qur'an sesuai dengan impiannya selama ini. Jadi walaupun ia harus berpisah dengan teman-temannya. ia masih punya harapan lain. Hebat !
Ia tidak pernah mengeluh, apapun yang Allah kehendaki baginya !
Sudah saatnya aku dan kamu, menoleh sedikit peran yang sudah memberikan kita kesadaran. IKHLAS dalam belajar, dimanapun, bagaimanapun dan dengan siapapun.
Bersyukurlah karena kita masih diberikan Orangtua yang lengkap, Uang yang cukup, dan lengkapilah itu semua dengan niat yang mulia dan tekad yang Kuat !
"Allahumma La Sahla Illa Ma Ja'altahu Sahla, Wa Anta Taj'alul Huzna Idza Syi'ta Sahla"
No comments:
Post a Comment