CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, June 7, 2012

MAN JADDA WAJADA (1)


siapa yang bersungguh-sungguh pasti dia dapat”

waktu aku SMP dulu, aku denger kata2 ini dari salah satu sinetron kejar tayang di tv kalo gak salah sih judulnya si entong, tapi gak tahu juga deh, lupa aku! yang jelas kata-kata ini sempet gak aku hiraukan. secara, buat anak kecil, paling biar mereka rajin mengaji dan pandai bermimpi !
tapi, sekarang ini.. umur aku udah 17 tahun dan sudah banyak hal yang aku mengerti dari sederet pertanyaan2ku masa-masa SMP dulu. salah satunya ya ini .. man jadda wajada … sebelum aku baca novelnya ahmad fuadi penulis novel yang judulnya sama persis dengan kata-kata ini… aku sudah mempelajari ini sebelum nya kebetulan aku baru masuk pesantren waktu itu. dan bait dari syair arab pertama yang aku pelajari ya ini man jadda wajada, siapa yang sungguh-sungguh pasti ia akan dapat.
keadaan ayah dan ibu dirumah lagi gak beres, ayah bangkrut .. bengkelnya ditutup padahal penghasilan ayah kerja juga gak seberapa eh ini malah hilang begitu saja. ketika lulus SMP dulu, ayah daftarin aku kesalah satu SMAN di Jakarta, karena kalau didepok itu sekolah mahal. aku keterima di slah satu SMAN disana. SMAN 10 Jakarta. aku gak tahu . bahagia enggak sedih juga enggak. tapi satu yang aku rasakan legaaaaa… disamping temen-temen yang lain udah dapet sekolah impian mereka ketika aku masih pusing mikirin pilihan.
hari itu hari kamis. hari kapan aku daftar ulang di SMAN 10 jakarta. semua persyaratan lengkap. tinggal mantapkan hati dan lusa aku siap untuk mengenakan rok abu-abu. walaupun tittle sekolah baru aku ini demen ama yang namanya tawuran, tapi mau gimana lagi . banyak sms yang muncul di hp aku. nanya kemana aku selanjutnya??? biar simple aku kirim sms yang sama ttg skolah aku yg baru kesemua temen-temen aku. aku sih gak pernah berfikiran sampe sekolah jauh-jauh kejakarta. tapi ini saatnya aku harus mandiri. bangun harus subhuh. ya biasa bangun paling awal juga setengah 6. tapi nekat aja deh. pulang juga harus jam 3 sore. tapi gapapa aku siap.
ketika itu, ibu lagi galau kayknya.. marah-marah sewot sama ayah.. gak tega aku harus sekolah jauh sendirian ke Jakarta. shock ! ternyatta masih ada yang gak rela aku ke sana. ibu bilang nanti aku terbawa pergaulan bebas, padahal ibu percaya kalu aku orang yang kuat, patuh, dan ibu yakin aku bisa jauhin tmn2 yg gak bener.. gak tahu kenapa. hanya ayah dan aku yang masih mempertahankan argument untuk tetap sekolah dijkarta. aku menangis, sakit, sedih .. dan extra frustasi.. “mau sekolah aja kok susah banget” dalam hati aku menyesal.. kenapa 3 tahun si SMP aku gak pernah serius.. main main dan main. dan saat itu aku baru merasakan akibatnya. gak bbisa tembus sekolah bagus kayak saudara-saudaraku lainnya yang dengan mudah masuk ke SMAN favorite di depok.
aku hanya butuh Allah pada saat itu,.. semua terserah ibu dan ayah saja. aku ikut. yg penting aku sekolah, aku ikhlas. aku mulai membulatkan tekad. aku sekolah untuk menuntut ilmu. dimanapun sekolah itu, raup sajalah ilmunya.
lusa, aku tiba disebuah asrama. bawa bawaan seadanya. gak ada persiapan sama sekali. datang dan mulai mendafftar. upss.. pendaftaran sudah ditutup bulan lalu. murid kami sudah membeludak. airmataku bercucuran(darah kaleee) beneran aku seriusss… aku sedih banget kenapa sih mau sekolah aja susah, pilah pilih sih.. gini kan jadinya. Alhamdulillah dulu ibu pernah daftarin aku sebelumnya walaupun hanya naro nama dulu, belum bawa berkas segala. malam itu juga. ibu ayah dan semua keluargaku ninggalin aku di pondok ini. hiks.. !
aneh, gak biasa. terlalu banyak orang disini 1000 orang lebih. 1 kamar 40 orang lagi. ugh ! kacau. ketemu sama anak-anak baru yang cengeng, dan manja ! aku gak nyaman.
mandi ngantri, udah ngantri panjang.. diserobot sama santri lama. “sial! belagu – belagu amat santri disini”. makan ngantri juga.. udah cape ngantri Cuma dapet tempe dengan warna kuning puceet abis. dapet kamar sisa dan juga dapet kelas paling ujung. masuk intensive lagi (karena aku dari SMP yang harus memperdalami  2 bahasa pokok pondok ini, English and arabic).
gak betah.. gak betaaahhh.. gak betahh …. uang saku habis semua buat nelpon ayah sama ibu aja.. tambah gak betahhh …
hari berganti hari, aku gak mau jilat ludah sendiri. mulai kucoba untuk beradaptasi dengan baik. walupun susah . tapi aku terus coba untuk jadi orang yang menyenangkan. pertemanan mulai membaik. aku dikunjungi ayah dan ibu sebulan satu kali saja dimana santri baru lainnya seminggu sekali. gpp. aku gak suka kalau ayah yang kunjungi aku, aku lebih suka ibu yang kesini.
ibu dan ayah gak punya motor dirumah. kalau ibu kunjungi aku disni yah.. gak jauh pake angkot. ibu bilang kapok karena gempor katanya. yahh! akhirnya ayah yang sering gantiin ibu untuk kunjungi aku disni. ayah Cuma punya satu motor. motor sitaan yang pajaknya udah mati. aku malu. jujur. tapi seketika aku terenyuh, ayah kehujanan.. motor itu tak mempunyai lampu, bahkan ayah tak memiliki SIM. ayah mengunjungi aku hanya modal shalawat nabi yang ia selalu baca sepanjang perjalanan. dan yang ayah bawa Cuma pisang satu sisir untukku.
aku mulai menyadari siapa diriku sebenarnya, ayah mulai membuka hatinya untuk dekat denganku. sejak aku lahir aku tak pernah merasakan kedekatan dengan ayah yang seperti ini. ayah melontarkan semua harapannya padaku. mimpi-mimpinya yang dulu. kesulitan hidup yang ia hadapi. ia hanya tak ingin itu semua terjadi padaku. sejak itu man jadda wajada adalah senjataku.
aku tak bisa mengerti pelajaran yang ada dipondok ini, begitu sulit. huruf yang bengkok-bengkok itu membuat aku pusing. menyambungkannya saja aku tak bisa. memalukan. bacaan sholat masih berantakan. dan ibadah-ibadah yang lain pun aku masih bellum begitu arif. hanya sok tahu .
aku terus berusaha, berusaha, belajar, belajar , belajar dan berdo’a. aku tinggalkan maksiat semampuku. aku merasakan kedekatan kepada rabb, aku merasakan cinta dan kasih sayang yang begitu mendalam pada ibu dan ayah, aku tak bisa melihat keluargaku bersedih. aku harus bangkit. aku harus bisa menjadi apa yang mereka inginkan. walau dulu ku fikir tak mampu . tapi kini kutak mampu untuk membuang-buang waktu. aku dapatkan apa yang kuinginkan. ibu dan ayah bahagia. begitu juga aku.
aku suka dengan belajar, aku suka dengan membaca, aku suka bertaqorrub kepada Allah. aku suka dengan hidupku sekarang. ini dimulai sejak 3 tahun yang lalu.

No comments: